Thursday, November 25, 2010

Kebahagiaan Hidup

Oleh: Ustadz Arifin Ilham
Kebahagiaan hidup di dunia ini bermula dari merasakan halaawatul iimaan (manisnya iman). Dan, halaauwatul iimaan adalah buah dari al-Mujaahadah fii thaa'atillah (usaha sungguh-sungguh untuk melaksanakan ketaatan kepada Allah swt).

Allah memberi hidayah halaawatul iimaan kepada hamba-Nya, karena hamba itu terus-menerus “merayu” ridha-Nya dengan kemurnian akidah, kenikmatan beribadah, dan kemuliaan akhlak. Seseorang akan merasakan nikmatnya beribadah ketika ia konsisten melaksanakan ketaatan kepada-Nya.

Ibarat seorang musafir yang menempuh perjalanan ke suatu tempat. Dia akan merasa senang ketika akan memulai perjalanan, juga ketika masih dalam perjalanan. Puncak perasaan senang itu datang saat ia telah sampai ke tempat yang ditujunya.

Diumpamakan juga seperti anak kecil yang diajak berekreasi oleh orang tuanya. Dia akan merasa gembira ketika orang tuanya menjanjikan hal itu. Dia akan lebih gembira lagi ketika ia dan orang tuanya mulai bersiap-siap untuk berangkat ke tempat itu. Puncak kegembiraannya adalah pada saat ia sampai ke tempat tujuan.

Diibaratkan juga seperti seorang yang akan menikah. Dia merasa senang pada saat-saat menjelang pernikahannya. Terlebih lagi setelah pernikahan itu dilaksanakan.

Begitu iuga dengan seorang hamba yang beribadah kepada Allah swt. Dia akan melaksanakan ibadahnya dengan senang hati, khusyuk, dan nikmat. Puncak kenikmatan beribadahnya dirasakan pada saat menjelang kematian. Dia akan merasakan kebahagiaan. Karena itulah pintu pertemuannya dengan Allah swt. Zat yang selalu diibadahinya dengan segenap perasaan tunduk dan cinta selama hidupnya di dunia.

Allah swt berfirman,
Dan orang-orang yang beriman berkata: "Sesungguhnya orang-orang yang merugi ialah orang-orang yang kehilangan diri mereka sendiri dan kehilangan keluarga mereka pada hari kiamat." Ingatlah, Sesungguhnya orang- orang yang zalim itu berada dalam azab yang kekal. [42:45]

Yang dimaksud dengan kehilangan diri dan keluarga ialah tidak merasakan kenikmatan hidup abadi karena disiksa.

Subhanallah. Ingatlah bahwa orang-orang beriman akan tetap berkumpul bersama keluarga mereka yang beriman di akhirat nanti. Sementara orang-orang yang tidak beriman, keluarga mereka akan terpisah dan bercerai-berai. Sungguh kehidupan di dunia adalah cerminan dari kehidupan akhirat. Jika di dunia kita hidup sukses dan bahagia dalam ketaatan kepada Allah, maka di akhirat pun kita akan menjadi orang yang sukses dan bahagia di bawah naungan ridha Allah swt.

Mereka yang sukses di akhirat dimulai dari kesuksesan mereka dalam menjalani hidup di dunia, dan kesuksesan menjalani hidup di dunia adalah dengan menjadi hamba yang bertaqwa.

Ingatlah bahwa mereka yang masuk ke surga bukan karena banyaknya pahala shalat, zakat, puasa atau ibadah mereka yang lain, tetapi semua itu karena rahmat dan ridha Allah swt.

Surga terlalu mahal untuk diperoleh dengan ibadah yang hanya 60 sampai 70 tahun usia hidup kita, meski banyak orang yang usia hidupnya kurang dari itu, dan usia yang digunakan untuk beribadah pun tidak mencapai separuhnya. Sementara nikmat yang Allah berikan kepada kita tidak terhitung dengan jumlah angka-angka yang dibuat untuk urusan duniawi.

Akan tetapi, Allah mencintai kita semua. Karena rahmat dan kasih sayang-Nya itulah, Dia memberikan rasa cinta dalam hati kita. Perasaan cinta pada keimanan dan menjadikannya terasa nikmat dan indah bagi orang-orang yang beriman.

Tuesday, November 23, 2010

PKS Desak Susun UU Perlindungan TKW

Kasus penyiksaan yang dialami oleh Sumiati Binti Salan Mustapa bukanlah kasus pertama yang dilakukan keluarga Arab Saudi terhadap tenaga kerja wanita (TKW) asal Indonesia. Pemerintah diharapkan membuat perangkat hukum yang mampu melindungi para pekerja di luar negeri.

Bidang Perempuan DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mencatat ada 5.563 pembantu rumah tangga asal Indonesia bermasalah di Saudi Arabia sepanjang tahun 2010. Dari jumlah tersebut, 1097 mengalami penganiayaan, 3.568 sakit akibat kondisi kerja tak layak, dan 898 mengalami kekerasan seksual dan tidak digaji.

Ketua DPP Bidang Perempuan PKS Anis Byarwati menyatakan kondisi ini sangat memprihatinkan, dan perlu ada tindakan konkrit. Menghentikan penyiksaan TKW di Saudi Arabia maupun negara lain, kata Anis, tidak cukup dengan kata-kata.

Untuk itu bidang perempuan DPP PKS menuntut diadakannya komunikasi bilateral yang lebih intensif antara pemerintah Indonesia dengan negara penerima TKW.

“Memorandum of Understanding (MoU) antara pemerintah Indonesia dan Saudi Arabia harus dibuat karena dengan ini perlindungan tenaga kerja di sektor domestik memiliki sandaran hukum”, kata Anis lagi.

Selain itu, legislatif harus terlibat melindungi TKW di luar negeri. “Kami mendesak agar Undang-Undang Perlindungan TKW dan kebijakan terkait pengiriman TKW oleh PJTKI (Perusahaan Jasa TKI) harus segera disusun”, ujar Anis.

Khusus untuk kasus Sumiati, dia meminta agar Pemerintah mengamati secara seksama proses hukum bagi pelaku penyiksaan yakni sebuah keluarga di Madinah. Dengan kembali terjadinya kekerasan dan menimpa Sumiati, Anis menilai para pemangku dan pengambil kebijakan sudah seharusnya evaluasi diri.

“PJTKI [Perusahaan Jasa TKI] harus menyempurnakan sistem pengawasan atas keselamatan, kesehatan, dan keamanan TKW secara periodik”. PJTKI, kata dia, seharusnya tidak sekedar mengambil keuntungan terhadap bisnis pengiriman TKW yang menggiurkan ini.

”PJTKI harus menyempurnakan kurikulum pembekalan untuk TKW, harus ada materi ketrampilan, pembinaan mental, hak asasi manusia, dan perlindungan diri.” Menurutnya, kemampuan bahasa yang memadai sangat penting bagi tenaga kerja yang akan mencari uang di luar negeri untuk guna menghindari kesalahpahaman komunikasi dengan majikan.

(ELS I PIP-PKS Malaysia I pks-malaysia.org)

Sunday, November 21, 2010

Bentrok Polisi Mesir dan Aktivis Ikhwan, 10 Terluka

Pecah bentrokan antara polisi dan anggota kelompok oposisi terbesar Mesir hari Sabtu kemarin (20/11) dan pihak berwenang menangkap ratusan anggota Ikhwanul Muslimin menyusul adanya ketegangan yang intensif menjelang pemilihan parlemen pekan depan.
Sedikitnya 10 orang terluka ketika polisi dengan tongkat pemukul membubarkan pawai kampanye untuk calon lokal Muhammad Fayyad di provinsi Sharqiya, utara Kairo, kata Abdul Ghalil el-Syarnoubi, juru bicara Ikhwan.
El-Syarnoubi berkata bahwa hanya dalam 48 jam terakhir polisi telah menangkap 300 anggota Ikhwan dan pendukung gerakan Ikhwan.
"Rezim telah memutuskan untuk tidak mentolerir setiap kegiatan kampanye pemilihan umum Ikhwan dan bahkan melarang bahan kampanye media Ikhwan," katanya.
Dalam insiden terpisah, polisi menghentikan sebuah prosesi kampanye Ikhwan untuk calon anggota parlemen Simary Mansur di kota Abu Kibir, juga di Sharqiya, dan merusak 12 mobil dan menyita tujuh lainnya, website kelompok Ikhwan melaporkan.
Ia juga mengatakan bahwa polisi berusaha membubarkan unjuk rasa di kota pelabuhan Alexandria dengan peluru gas air mata dan karet.
Ikhwanul Muslimin merupakan saingan terberat untuk partai berkuasa Presiden Husni Mubarak dalam pemilu parlemen 28 November mendatang. Banyak orang di Mesir takut akan melihat kekerasan yang meluas yang mirip dengan pemilihan parlemen terakhir, pada tahun 2005, ketika polisi bentrok dengan aktivis oposisi pemerintah.
Seorang pejabat keamanan mengatakan bahwa 117 orang ditangkap hari Sabtu kemarin karena melangsungkan aksi tanpa izin di Fayyoum, Sharqiya dan provinsi Alexandria, tapi tidak memberikan rincian lebih lanjut. (fq/hp)

Saturday, November 20, 2010

Mahfudz Sidik: Hentikan Pengiriman TKI!

oleh Partai Keadilan Sejahtera pada 20 November 2010 jam 18:51
Ketua Komisi I DPR RI, Mahfudz Sidik, meminta pemerintah segera menghentikan pengiriman Tenaga Kerja Inidonesia (TKI) untuk pekerjaan Pembantu Rumah Tangga (PRT) ke Luar Negeri (LN).

"Belajar dari kasus Sumiyati, TKI di LN, tidak ada pilihan lain kecuali pemerintah segera menghentikan pengiriman TKI untuk pekerjaan PRT ke luar negeri," Kata Mahfudz kepada Tribunnews.com, Kamis (18/11/2010).

Hal tersebut dilakukan demi harga diri bangsa dan pemeliharaan hak-hak asasi setiap WNI. Selama yang dikirim TKI PRT yang tidak berpendidikan dan tidak berketerampilan cukup, menurutnya kasus-kasus serupa akan terus terjadi, dan pemerintah tidak bisa berbuat apa-apa.

"Pemerintah hanya membatasi pengiriman TKI terdidik dan berketerampilan khusus. Soal kebutuhan ekonomi, adalah tugas kewajiban negara penuhi itu," jelasnya.

Pemerintah tidak boleh mengabaikan penyiksaan TKI dengan berlindung pada sebutan TKI sebagai pahlawan devisa. "Kasus-kasus kekerasan yang dialami TKW PRT sudah melebihi zaman perbudakan," imbuhnya.
Tribunnews.com - Kamis, 18 November 2010

Friday, November 19, 2010

Krisis Umat dan Celah Pembebasan

oleh Partai Keadilan Sejahtera pada 19 November 2010 jam 4:01
Oleh: Anis Matta, Lc
Apakah yang dilakukan sebuah ummat, ketika krisis menjadi hantu besar yang melingkupi semua sisi kebaikannya? Apakah yang mungkin dilakukan sebuah ummat, ketika sejarah menjadi begitu pelit untuk membuka pintu-pintu rumahnya, bagi umat itu untuk berteduh dari keterhimpitan yang menyengat tubuhnya? Apakah yang mungkin dilakukan sebuah ummat, ketika semua umat memusuhinya, dan apa yang ada hanya dirinya, sementara realitas dirinya sendiri justru menjadi anak panah di busur musuhnya?

Pertanyaan seperti ini seringkali hinggap dalam benak kita, para du’at dan Mushlihin. Dalam keadaan tanpa jawaban, sering pula kita kehilangan kesesimbangan jiwa, sesuatu yang kemudian menimbulkan rasa tidak berdaya (al’-ajz) dan merasa seakan realita dan tantangan lebih besar dari kapasitas internal kita menjawabnya, apalagi menyelesaikannya.

Yang lebih parah lagi, rasa tidak berdaya itu kadang sampai begitu kuat, sehingga tanpa sadar kita bersikap negatif terhadap problema yang melingkupi kita, untuk kemudian mencoba melakukan langkah ‘pengunduran diri’ dari gelanggang kehidupan sosial (al-insihab al-ijtima’i).

Terkadang pengunduran diri ini disertai sejumlah pembenaran rasional, setelah rasa tidak berdaya itu mendorong kita mempertanyakan beberapa aksioma ideologi dan prinsip perjuangan, yang mungkin dianggap terlalu ideal dan tidak mungkin dipertemukan dengan realita? Beginilah misalnya, kekalahan-kekalahan politik mendorong Nurcholish untuk menelorkan ide ‘Islam Yes, Partai Islam No’ pada tahun 1970-an.

Sesungguhnya itu tidak perlu terjadi, kalau saja kita mau merenungi kembali, bagaimana Allah SWT dalam Al Qur’an telah membuka begitu banyak celah pembebasan yang dibuka Allah SWT kepada kita, saat semua jalan masuk ke rumah sejarah telah tertutup.

Pertama, harapan. Harapan adalah matahari di langit jiwa. Tak ada sesuatu yang sangat kita butuhkan saat reruntuhan kekalahan menghimpit jiwa kita, selain harapan yang dapat mengembalikan rasa percaya diri kita untuk bangkit kembali. Begitulah Allah SWT mengembalikan harapan itu ke dalam jiwa sahabat-sahabat Rasulullah SAW, setelah kekalahan pada perang Uhud.

Allah SWT berfirman,
“Dan janganlah kamu merasa hina dan bersedih, sebab kamulah yang lebih tinggi (unggul) jika kamu beriman. Jika kamu tersentuh luka (musibah), maka luka (musibah) yang sama juga menimpa kaum yang lain. Dan begitulah hari-hari (kemenangan) kami pergilirkan diantara manusia.” (QS. Ali Imran : 140)

Dalam keadaan selemah apapun juga, ketika kita mendengar pernyataan sakral seperti itu, pasti ia akan mengembalikan kekuatan jiwa kita untuk melakukan lompatan ulang dalam sejarah. Pada ayat diatas, Allah SWT tidak sekedar memberi harapan, tapi juga menambah kekuatan harapan itu dengan membuka celah sejarah melalaui hokum ‘siklus menang-kalah’ dalam sejarah peradaban manusia sepanjang zaman.

Bahwa kekalahan dalam hokum itu, tidak boleh menjadi titik awal menuju kepunahan historis. Selalu ada kesempatan untuk memperbaiki kesalahan pada lompatan awal, kedua, atau ketiga, dalam perjalanan sejarah. Watak sejarah, dengan begitu tidaklah niscaya (deter-minant), sebagaimana manusia yang tumbuh dari kecil, besar, tua, lalu mati. Sunnatut Tadawul (hukum perputaran) itu memungkinkan ketuaan untuk sebuah peradaban dijungkirbalik menjadi kemudaan, sekaligus menghentikan, secara tiba-tiba, arus realitas ketuaan berjalan menuju muara kematian historis.

Kedua, taghyirul dzat (merubah diri). Bila celah sejarah pertama tadi meupakan celah eksteren, maka celah sejarah kedua ini merupakan celah interen. Ada syarat-syarat internal yang harus dipenuhi untuk dapat memanfaatkan peluang historis tersebut. Yaitu merubah seluruh instrument kepribadian kita, mulai dari bagian terkecil, diri, hingga bagian terbesar, masyarakat. Pada diri pun dimulai dari instrument yang paling halus; hati, perasaan, emosi, akal hingga raga.

Allah SWT berfirman,
“Sesungguhnya Allah tidak akan merubah keadaaan suatu kaum, kecuali bila kaum itu yang merubah apa-apa yang ada dalam dirinya.” (Q.S. Ar-Ra’du, 14-11).

Sesungguhnya pada dua celah sejarah ini, tersimpan kunci dinamika gerak sejarah kehidupan manusia, yang tak pernah mati hingga kiamat. Ini adalah ‘kemungkinan-kemungkinan’ yang dijadikan Allah SWT sebagai peluang bagi kita untuk hadir kembali di gelanggang sejarah. Masalahnya, maukah kita memanfaatkan peluang itu?

Thursday, November 18, 2010

Laporan MER-C dari Gaza: Ismail Haniyah Serukan Persatuan Palestina di Idul Adha

Iedul Adha 10 Dzulhijjah 1431 H yang bertepatan dengan hari Selasa, 16 November 2010 H dilaksanakan secara antusias oleh rakyat Gaza, tak terkecuali dua relawan MER-C, Abdillah Onim dan Ir. Nur Ikhwan Abadi, yang sedang menunaikan amanah untuk mengawal program pembangunan RS Indonesia di Jalur Gaza.
Ba’da shalat subuh dua relawan MER-C bergegas menuju ke tempat shalat dengan berjalan kaki menuju sebuah lapangan terbuka, tepatnya di Stadion Palestina Gaza City yang terletak sekitar 600 m dari posko MER-C di Gaza.
Pagi itu nampak rakyat Gaza, mulai berbondong-bondong mendatangi tempat shalat, ada yang berjalan kaki, berkendaraan, ada yang menggunakan kuda, keledai untuk mendatangi tempat-tampat shalat.
Perjalanan menuju lapangan hanya memakan waktu 15 menit berjalan kaki. Nampak para petugas keamanan berjaga di sekitar tempat shalat. Karena masih pagi, belum banyak orang yang datang, baru empat shaf terisi, relawan MER-C mengambil posisi di shaf ketiga dari depan.
Beberapa pejabat pemerintahan Gaza tampak mulai berdatangan. Mereka mengambil posisi di shaf terdepan, sementara di shaf kedua terdiri dari beberapa pengawal-pengawal mereka.
Para jamaah shalat Ied mulai berdatangan memadati lapangan, puluhan ribu orang memadati lapangan tempat shalat baik tua, muda, anak-anak, pria dan wanita. Antusiasme rakyat Gaza kali ini terlihat dari banyaknya jamaah shalat Ied yang hadir di lapangan tersebut. Hampir seluruh lapangan terisi oleh jamaah. Sekitar pukul 06.45 pagi waktu setempat, datanglah Imaam sekaligus khatib shalat Ied kali ini. Dia adalah Perdana Menteri Ismail Haniya. Kedatangannya langsung disambut oleh puluhan wartawan yang berusaha mendekat untuk mengambil gambar.
Setelah bersalaman sejenak dengan beberapa orang di shaf terdepan, Haniya langsung menuju ke depan untuk memulai shalat Ied. Selesai shalat Haniya langsung menuju ke atas mimbar untuk memulai khutbahnya.
Dalam khutbahnya Ismail Haniya mengatakan bahwa walaupun kita berbeda, namun kita adalah ummat yang satu, kitab suci kita satu, Nabi kita satu, dan Tuhan kita satu. Haniya juga mengatakan pentingnya untuk membela Masjid Al-Aqsha, Masjid suci ketiga setalah Masjidil Haram dan Masjid Nabawi.
Pad kesempatan khutbah kali ini, Ismail Haniya juga menyinggung soal rekonsiliasi antara faksi Fatah dan Hamas yang dilakukan di Damaskus pekan lalu.
“Pintu rekonsiliasi masih terbuka meskipun terjadi penurunan pada putaran akhir dialog,” kata Haniya. Ia juga mengakui bahwa ada perbedaan di antara bangsa Palestina sendiri dalam hal perjuangan merebut kembali Palestina dari penjajah Zionist. Namun bangsa Palestina memiliki satu musuh yang sama dan musuh itu bukanlah rakyat Palestina. Haniya menyerukan kesatuan dan rekonsiliasi bagi bangsa Palestina.
“Kami menyerukan bagi kesatuan dan rekonsiliasi di tanah kami, bangsa kita, bangsa Palestina. Memang benar ada perbedaan politik yang terjadi di Palestina, akan tetapi musuh kita satu dan musuh kita bukan bangsa kita sendiri, tanah ini milik kita dan Al Quds adalah milik kita” tegasnya.
Khutbah yang berlangsung sekitar 40 menit tersebut berlangsung khidmat dan khusyuk, di tengah-tengah pengawalan ketat petugas keamanan yang mengelilingi stadion tersebut. Usai shalat ied, para jamaah langsung menuju ke depan untuk menyalami Ismail Haniya. Dengan senyum khasnya Haniya menyalami satu persatu rakyat Gaza, terasa sekali kedekatan antara pemimpin dan rakyatnya.
Televisi Al-Quds juga menyiarkan kegiatan Haniya setelah shalat Ied, nampak Haniya bersama dengan rakyat Gaza, menyembelih seekor hewan Qurban di dekat kediamannya di Gaza City.
Penduduk Gaza, merayakan Iedul Adha dengan khidmat dan penuh makna, di tengah penderitaan yang mereka alami akibat blokade zionist Israel, tidak menyurutkan niat mereka untuk berqurban.
Abdillah Onim dan Nur Ikhwan Abadi (Dua relawan MER-C yang masih bertugas di Gaza Palestina)

Tuesday, November 16, 2010

Mensos Jamin 2014 Indonesia Bebas Anak Jalanan

Kementerian Sosial terus berusaha memberikan perlindungan bagi anak-anak jalanan. Kemensos pun optimistis pada tahun 2014 nanti, Indonesia akan bebas anak jalanan.

"Kita harapkan pada tahun 2014 nanti tidak ada anak jalanan di seluruh daerah di Indonesia," ujar Mensos Salim Segaf Al Jufri saat memberikan keterangan pers di Kementerian Sosial, Jl Matraman, Jakarta Pusat, Selasa (16/11/2010).

Hal itu dapat tercapai jika 7 Kementerian berserta Polri bersama-sama bekerja sama untuk melindungi para penerus bangsa ini. Sesuai dengan bagiannya, kerjasama lintas sektor ini diharapkan akan membantu meningkatkan kesejateraan anak jalanan.

"Pastinya dengan tugas masing-masing, kita akan terus bekerja sama, yang intinya memberi perhatian untuk kesejahteraan anak," jelas Salim.

Adapun tujuh kementerian itu adalah Kementerian Sosial, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Kesehatan, Kementerian Pendidikan, Kementerian Agama, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Anak, Kementerian Hukum dan HAM serta Polri. Dimana semuanya ini nantinya akan saling berkoordinasi.

Khusus untuk di Jakarta sendiri, politisi PKS ini berupaya agar tahun 2011, anak jalanan tidak lagi menjadi pemandangan di setiap sudut kota Jakarta. Walaupun itu mungkin sulit, tapi dia tetap optimis.

"Dalam mencapai sesuatu itu penting adanya target, dan itu aka menjadi target kita," imbuhnya.

Bukti dari keseriusan pemerintah untuk melindungi anak-anak jalanan adalah dengan penandatanganan kesepakatan bersama tentang Peningkatan Kesejahteraan Sosial Anak Jalanan. Kesepakatan itu resmi berlaku mulai hari ini sejak ditandatangani secara serempak hingga 5 tahun ke depan.

Detiknews, Selasa, 16/11/2010
(ELS I PIP-PKS Malaysia I pks-malaysia.org)

Monday, November 15, 2010

Pejabat Intelijen Israel: Roket Hamas bisa Jangkau Tel Aviv

Seorang pejabat intelijen senior Israel hari Ahad kemarin (14/11) memperingatkan bahwa penguasa Hamas di Jalur Gaza telah memiliki roket yang dapat melakukan perjalanan hingga 80 km (50 mil) - jangkauan yang lebih jauh daripada yang dilaporkan sebelumnya (laporan sebelumnya menyebutkan hanya 60 km), yang akan menempatkan kota metropolis pesisir Tel Aviv dalam jangkauan roket tersebut.

Pejabat itu menyalahkan Mesir, dan mengatakan Mesir tidak melakukan cukup hal untuk membendung penyelundupan senjata melalui jaringan terowongan di sepanjang perbatasan yang relatif singkat antara padang gurun Sinai dan wilayah Palestina. Namun seorang pejabat keamanan Mesir yang dihubungi menyatakan bahwa Mesir telah berhasil memerangi penyelundupan senjata ke Gaza.
Pejabat intelijen Israel itu mengatakan bahwa Hamas, yang menguasai Gaza pada tahun 2007, telah "melakukan upaya sangat besar untuk membangun kemampuan militer mereka ... membangun kemampuan roket mereka di Jalur Gaza, dan semua ini terjadi karena satu hal yang penting yaitu: penyelundupan senjata melalui Mesir ke Jalur Gaza."
Mesir bersama dengan Israel, telah mengenakan embargo terhadap Gaza pada Juni 2007 setelah Hamas mengambil alih daerah tersebut, tetapi Israel dan Amerika Serikat telah berulang kali mendesak Mesir untuk berbuat lebih banyak untuk mencegah penyelundupan senjata ke wilayah itu.
"Sebagian besar terowongan yang digunakan untuk menyelundupkan roket-roket dan bahan peledak dan senjata lainnya dalam area seluas tiga sampai empat kilometer, atau hingga 2,5 kilometer," kata pejabat, yang mengetahui rahasia informasi intelijen tingkat tinggi dan tidak mau diidentifikasi namanya.
Meskipun Hamas 'sedikit' menghentikan serangan roket mereka sejak serangan militer Israel sengit di awal tahun 2009, para pejabat keamanan Israel mengatakan tujuan roket Hamas tetap untuk menyerang kota-kota Israel.
"Hari ini ada roket Hamas yang mampu mencapai 70 hingga 80 kilometer (45 sampai 50 mil) dari Jalur Gaza ... jadi itu berarti bahwa kita bisa duduk di sini dan bicara dan tiba-tiba roket bisa jatuh di kepala kita dalam waktu lima menit," kata pejabat tersebut.
Kisaran Itu berarti bahwa roket Hamas bisa mencapai Tel Aviv, pusat bisnis dan budaya Israel. Sekitar 2 juta orang tinggal di daerah Tel Aviv, yang dulu pernah ditargetkan oleh Saddam Hussein Irak dengan rudal Scud selama Perang Teluk 1991.
Hasil pengkajian menunjukkan bahwa Hamas telah meningkatkan kemampuan militer mereka dalam beberapa bulan terakhir. Penilaian terdahulu tersebut menyebutkan bahwa kemampuan jangkauan roket Hamas berkisar hanya 60 atau 70 kilometer, atau sekitar 40 sampai 45 mil.
Pejabat itu menambahkan bahwa intelijen Israel percaya bahwa tetap menjadi tujuan jangka panjang dari Hamas untuk menghancurkan Israel dan untuk mendirikan khalifah Islam, tidak hanya di Timur Tengah tetapi di Eropa juga.(fq/hrzt)

Sunday, November 14, 2010

Tentang Penanganan Bencana Merapi

Berikut adalah rangkuman kultwit @fahrihamzah yang di RT (Retweet) oleh @relawanPKS di twitter. Kuliah berlangsung menjelang Rabu (10/11) dinihari sampai menjelang jam 03.00. Ejaan dan penulisan sengaja tidak kami edit, hanya beberapa kesalahan salah ketik saja (sebagian besar kami abaikan) dan hashtag #merapi kami hilangkan. Banyak sekali butir pikiran yang memompa semangat kerelawanan kita. Selamat membaca.
"Kami baru Rapat Tim DPP+kordinator Jogja. Ada beberapa situasi penting soal lapangan.
Akhir erupsi merapi belum dapat ditebak. Karenanya pemerintah pusat dan daerah tidak punya batas kerja. Padahal, semakin lama di pengungsian, masalah semakin banyak. Terutama soal rasio MCK/pengungsi. Sementara itu, ada kelambatan pencairan dana. Padahal DPR siapkan Rp. 4 T (untuk semua bencana) dan 200 M khusus untuk merapi. BNPB mulai dapat protes pemda karena dana 200 M yg ready itu kok tidak nampak di lapangan? Ada apa?
Ada soal lain, pemda jateng (bibit) dan jogja (sultan) nampaknya ada jarak psycologis dgn pemerintah pusat (sby). Laporan dari TNI malah terungkap bahwa TNI beroperasi dengan dana TNI. Lalu dana BNPB dipakai untuk apa aja? Nampaknya, sdr @AndiAriefNew perlu memantau masalah2 ini. Jangan lupa bahwa radius semburan bisa bertambah. Jangan lupa, setiap penambahan radius 5 Km akan menambah 100.000-an ribu pengungsi baru. Ini sangat mungkin.
Relawan PKS di lapangan titip salam dan mohon do'a. Politik dan negara ini fantasy tapi musibah ini nyata bagi rakyat . Teman2 NGO melihat semua atas inisiatif masyarakat; dapur, tenda, genset, ht, dll. Semua inisiatif masyarakat .
Jumlah orang wafat setiap hari bertambah banyak. Dan negara, tidak nampak menyelesaikan masalah.
Ratusan ribu pengungsi juga manusia. Mereka perlu semua yg menjadikeperluan biologisnya. Apakah ini terpikirkan?

Kita melihat cepatnya inisiatif rakyat dan lambannya birokrasi negara. Di antara negara TNI nampak paling siap.
Belum lagi yang sakit? Luka dan penyakit lainnya? Birokrasi kesehatan kita lambat. Cepatlah belanjakan Rp. 200 milyar itu. Luka ini menganga; pengungsi perlu air bersih, mck, dapur, klinik dan semunya keperluan hidup dalam situasi yg tidak pasti.
Bapak presiden, tidak usah ke merapi lagi agar rapat kabinet tidak perlu pakai masker dan kacamata. Di jakarta saja. Panggil menteri yang relevan, dan semua pejabat terkait. Kasi mereka tugas, kasi mereka uang. Evaluasi rutin pak. Ini masalah serius. Kita sedang diuji untuk menangani masalah kemanusiaan kita secara cermat dan cepat. Ini test kita. Jika kita sukses tangani ini, dunia akan memerlukan uluran tangan kita. Dan Indonesia Raya akan relevan menjadi contoh.
(Sampai di sini Fahri Hamzah masih sempat membuat pesan sponsor alias jeda iklan: "MOHON follow @relawanPKS dan kunjungi webnya di http://relawanpks.org ")

Sementara itu: ‎hitung sederhana: kebutuhan hidup manusia per hari x jumlah pengungsi x lama masa mengungsi..cukupkah 200 M? ‎bagaimana dengan moral? Efek psikologis itulah yg paling sulit utk diatasi secara material. Misalnya bilik suami ister?
Berikut Ini laporan seorang teman: bukan PKS, bukan muslim, seorang perempuan yg gigih:
“Aku td mengatur beberapa pasien yg msh bs transportable utk dipindah ke karyadi krn sardjito, muwardi sudah penuh. ‎Dokter bekerja 12 jam lebih menangani pasien luka bakar yg datang dgn kondisi amat parah dgn mortality rate di atas 60%.”
“‎Di sekolah anak2ku, seminggu tiga kali mereka mengumpulkan dana, pakaian dan makanan utk dikirim ke yogya/mentawai.”
“ Teman2 UGM tanpa putus mengevakuasi bolak balik dgn kendaraan pribadi mrka.. Siapa yg ganti bensinnya? Gak ada! “

Laporan tim evakuasi: banyak pejabat yg turun membantu dan menyumbang dana secara langsung bukan dari pemerintah. ‎Dunia hrs tau, bukan pemerinta yg bergerak cepat.. Tapi masyarakat melalui organisasi2, partai2 dan inisiatif pribadi.

Luka ini, terlalu nyata. Para relawan nampak di layar kita menyisir lereng berdebu itu. Dan mayat ditemuka satu2 entah berapa? Para pemimpin dan kaum intelek harusnya membimbing ke arah perdebatan besar. Bahwa kita akan lalui ini dengan tangkas dan cermat. Pikiran besar :harus jadi rutin kita. Jangan sampai kekanak-kanakan. Kita punya masalah serius dan kita memerlukan orang serius."

Saturday, November 13, 2010

Saudi Puji Indonesia Paling santun

Pemerintah Kerajaan Arab Saudi juga telah meningkatkan pelayanan bagi jemaah haji Inonesia dari pengurusan visa hingga keamanan

Hidayatullah.com -- Pemerintah Kerajaan Arab Saudi memberikan penghargaan tinggi kepada jemaah haji Indonesia karena dianggap paling santun dan sabar dalam melaksanakan rukun Islam kelima di tanah suci.
Jamaah haji Indonesia dapat menjadi contoh bagi jemaah dari negara-negara lain.

"Karenanya, jemaah haji Indonesia dapat menjadi contoh bagi jemaah dari negara-negara lain sehingga pelaksanaan ibadah haji di tanah suci itu dapat berjalan dengan sebaik-baiknya," kata Duta Besar Arab Saudi, Abdulrahman Mohammed Amen Al-Khayyat, kepada wartawan di Jakarta, Kamis (11/11/2010) malam.

Pemerintah Kerajaan Arab Saudi juga telah meningkatkan pelayanan bagi jemaah haji Inonesia sejak pengurusan visa hingga pelayanan transportasi, kesehatan dan keamanan hingga saat mereka melaksanakan ibadah haji, kata Abdulrahman.

Dalam hal transportasi, dia mengakui adanya "sedikit keterlambatan" keberangkatan pesawat Saudi Airlines yang membawa jemaah haji Indonesia ke tanah suci akibat sejumlah faktor, termasuk dampak debu vulkanik letusan Gunung Merapi.

"Keterlambatan itu masih sebatas kewajaran dan yang paling penting adalah Saudi Airlines dapat membawa jemaah haji Indonesia sampai ke tujuan dengan selamat pada waktu yang tepat," katanya.

Pada kesempatan itu, atas nama pemerintah Kerajaan Arab Saudi, Abdulrahman juga menyampaikan belasungkawa kepada pemerintah dan rakyat Indonesia terutama para korban bencana Merapi di Yogyakarta dan Jawa Tengah, serta tsunami di Mentawai, Sumatra Barat.

"Kami mendoakan para keluarga korban bencana alam di Indonesia agar mereka tetap kuat dan sabar dalam menghadapi musibah tersebut," katanya.

Pelayanan Haji Meningkat

Berkaitan dengan pelayanan ibadah haji, Dubes mengatakan, pemerintahnya terus berupaya meningkatkan pelayanan di berbagai aspek dengan memaksimalkan semua upaya dan potensi yang dimiliki tahun ini.

"Upaya yang terselenggara atas izin Allah SWT ini mendapat arahan langsung dari Yang Mulia Pelayan Dua Kota Suci Raja Abdullah bin Abdul Aziz Al-Suud, Putra Mahkota Pangeran Sultahn bin Abdul Aziz, Ketua Komite Tertinggi Haji yang jua menteri Dalam Negeri Pangeran Nayif bin Abdul Aziz dan Gubernur Makkah Pangeran Khalid Al-Faishal," katanya.

Pelayanan bagi jemaah haji pada tahun ini meningkat pesat, dan pemerintah Arab Saudi akan terus berupaya meningkatkan pelayanan bagi para tamu Allah dari seluruh dunia, termasuk Indonesia.

"Upaya ini tidak terlepas dari kerja sama yang intensif dan dukungan yang terbina baik dengan pemerintah Republik Indonesia melalui Departemen (Kementerian) Agama," katanya.

Peningkatan pelayanan ini tercermin dari berbagai langkah yang telah ditempuh antara lain perluasan areal masjidil haram, peningkatan keamanan, pelayanan dan fasilitas umum seperti transportasi, tempat tinggal di samping jembatan berlantai lima untuk melempar jumrah di Jamarat Mina, pelayanan baru kesehatan secara gratis serta dikerahkannya 15 helikopter pemantau. [ant/hidayatullah.com]

Friday, November 12, 2010

Penaklukan Ikhwan Di Eropa (Habis)

Zentralrat, yang menggambarkan dirinya sebagai organisasi payung bagi organisasi Islam Jerman, bersama dengan IGD dan Mili Görüş, telah secara de facto menjadi perwakilan dari tiga juta Muslim Jerman. Meskipun IGD adalah anggota Zentralrat, dua organisasi ini seringkali beroperasi secara independen. Jelas, independensi mereka direncanakan.
Dengan banyak organisasi yang beroperasi dengan nama berbeda, Ikhwan Jerman memberikan perspektif yang baru bagi politisi Jerman yang meyakini spektrum perbedaan pendapat. Setiap kali media membutuhkan pandangan tentang Islam, mereka mencari petugas Zentralrat, misalnya perdebatan tentang keabsahan jilbab (jilbab) di sekolah negeri, untuk perang di Irak, dan sebagainya.
Dan para politisi pun mencari dukungan dari Zentralrat ketika mereka ingin menjangkau masyarakat Muslim. Banyak politisi Jerman yang kurang informasi tentang Islam dan tidak memahami tentang Islam. Dari segi angka, pengaruh terhadap komunitas Muslim, dan relevansi politik, Zentralrat dan dua bagian unsur yang paling penting—IGD dan Milli Görüş—mendominasi masyarakat. Ikhwan telah berhasil menjadi suara kaum Muslimin di Jerman.
Pertama Jerman, Kemudian Eropa
Sementara Ikhwan terus bekerja untuk masyarakat Jerman, mereka tidak membatasi diri hanya di negeri Panser itu saja. Pelan namun pasti, dengan perencanaan yang matang, Ikhwan mulai berusaha mendapatkan posisi penting di seluruh Eropa. Di Prancis, Uni des Organisasi Islamiques de France (Persatuan Organisasi Islam Prancis) menjadi organisasi dominan di pemerintah Dewan Islam. Di Italia, Unione delle Comunita 'ed Organizzazioni Islamiche di Italia (Persatuan Masyarakat dan Organisasi Islam di Italia) adalah mitra utama pemerintah dalam dialog mengenai isu-isu Islam Italia.
Selama lima belas tahun terakhir, Ikhwan berusaha menciptakan serangkaian organisasi pan-Eropa seperti Federasi Organisasi Islam di Eropa, di mana wakil-wakil dari organisasi-organisasi nasional dapat bertemu. Mungkin pengaruh besar Ikhwan di Eropa memang masih Islamische Gemeinschaft Deutschland, dengan organisasi pemudanya.

Pada bulan Juni 1996, organisasi pemuda Muslim dari Swedia, Prancis, dan Inggris bergabung dengan Federasi Organisasi Islam di Eropa dan Majelis Pemuda Dunia Muslim untuk menciptakan sebuah organisasi pemuda Islam Eropa. Tiga bulan kemudian, tiga puluh lima delegasi dari sebelas negara bertemu di Leicester, Inggris dan secara resmi meluncurkan Forum Pemuda Muslim Eropa dan Organisasi Mahasiswa (FEMYSO), yang bermarkas di Brussels.
Menurut publikasi resmi, FEMYSO adalah "sebuah jaringan dari 42 organisasi pemuda internasional dari lebih 26 negara yang berbeda."
Secara de facto suara dari pemuda Muslim di Eropa. Mereka secara teratur memunculkan dan membahas isu-isu yang berkaitan dengan umat Islam di Eropa. Mereka juga mengembangkan hubungan yang harmonis dengan: Parlemen Eropa, Dewan Eropa, PBB, Eropa Youth Forum, dan berbagai LSM terkait di tingkat Eropa.
Ibrahim el-Zayat, yang menjadi presiden FEMYSO, bahkan menggunakan FEMYSO untuk mendekati Parlemen Eropa. FEMYSO menyatakan dengan elegan "berkomitmen untuk memerangi prasangka di semua tingkat, sehingga masa depan Eropa adalah inklusif, multikultural dan satu kehormatan."
Dana yang cukup tak disangkal lagi telah membuat Ikhwan dan organisasi lainnya kontribusi di Eropa. Tapi penerimaan mereka ke dalam masyarakat arus utama bernilai substansi lebih dari sekadar retorika. Apakah dalam hal ini Eropa naif? Jika benar, mengapa Eropa demikian? Bassam Tibi, seorang profesor Jerman keturunan Suriah dan seorang ahli tentang Islam di Eropa, berpikir bahwa orang Eropa dan Jerman khususnya takut tuduhan akan rasisme. Setiap kritik terhadap organisasi-organisasi Ikhwan akan dihujat karena rasisme dan penganiayaan anti-Muslim.
Dalam beberapa kasus, politisi banyak yang menjadi wakil yang sah bagi masyarakat Muslim. Seperti di Amerika Serikat, mereka menggambarkan diri sebagai wakil bagi masyarakat Muslim, namun sama sekali tak pernah menyuarakan kepentingan umat Islam itu sendiri.
Apa yang tidak pernah dipahami oleh para politisi Eropa adalah bahwa Ikhwan telah menjadi kekuatan akar rumput. Ikhwan begitu moderat, namun tidak disangkal lagi bahwa mereka menjadi contoh bagi organisasi-organisasi Islam lainnya. Ironi yang lain adalah Hasan al-Banna—pendiri Ikhwan—tidak pernah memimpikan bahwa Islam menyebar tidak hanya di Mesir, tapi juga dunia Islam lainnya. Ia tidak pernah menyadari bahwa sekarang Islam menjadi realitas di Eropa.

Thursday, November 11, 2010

Rahasia Keberhasilan Ikhwan

Farid Abdulkhalik adalah contoh hidup dari kegigihan dan daya tarik Ikhwan.
Di umurnya yang ke-95, dia masih anggota setia dan baru saja menyelesaikan tesis PhD akuntabilitas "hisbah" dalam sistem pemerintahan Islam.
Abdulkhalik pertama kali bertemu dengan pendiri Ikhwan, Hassan al-Banna, di tahun 1940-an. Itu adalah pertemuan yang mengubah hidupnya.
Tidak seperti dai lainnya, Al-Banna memiliki pesan yang baru dalam dakwahnya: Islam tidak hanya salat dan puasa, Islam adalah seluruh cara hidup.
Al-Banna mendirikan Ikhwan pada tahun 1928 dengan sekelompok kecil orang yang ingin menyingkirkan kontrol Inggris atas Mesir kontrol dan membersihkan semua pengaruh Barat di negerinya, dengan alasan kolonialisme telah merampok identitas Muslim bangsa mereka.
Cabang-cabang Ikhwan di seluruh negeri tumbuh pesat, dan selalu dengan berpusat di masjid, sekolah dan klub olahraga. Hanya kurang dari 10 tahun, Ikhwan sudah mempunyai kader sebanyak satu juta orang.
Lebih dari 80 tahun kemudian, gagasan Al-Bana—bahwa Islam bukan hanya agama, tetapi juga cara hidup—telah menjadi prinsip fondasi politik Islam di seluruh dunia. Ikhwan kemudian tidak hanya fokus di negara mayoritas berpenduduk Muslim, tetapi juga ke Barat.
Salah satu tujuan lain dari Ikhwan adalah mendirikan pemerintahan Islam di Mesir. Meskipun dinyatakan ilegal di Mesir, tapi Ikhwan tidak hanya bertahan, tetapi berkembang.
Di semua bagian, disiplin dan kohesi internal memegang peranan yang tidak kecil.
"Setiap anggota Ikhwan seperti partner di sebuah perusahaan besar, sehingga ia rela berkorban," kata juru bicara Essam el-Erian, yang telah dipenjarakan lebih dari sekali. Misalnya saja, jika seorang kepala keluarga anggota Ikhwan di penjara, maka Ikhwan segera mengkover semua kebutuhan ia dan keluarganya.
"Jika Anda menghadapi rezim polisi, Anda tidak bisa sendirian. Jika Anda ditangkap atau jika Anda disiksa, Anda akan mempunyai seseorang yang membela Anda," kata el-Erian.
Hanya sedikit keraguan bahwa kegagalan Mesir dalam mengayomi masyarakat miskin telah menguntungkan Ikhwan, yang sekarang mengelola rumah sakit dan amal. Di negara dimana politik normal telah rusak setelah hampir 60 tahun kekuasaan militer, Ikhwan tetap memiliki landasan moral yang tinggi.
"Sekarang mereka mewakili gerakan yang paling penting karena semua pelaku politik di Mesir telah menjadi sangat lemah," kata Amr al-Shoubaki, seorang ahli tentang politik Islam.
"Mereka merupakan alternatif—Islam adalah solusi, samar-samar dan realistis, namun bagi banyak orang sekarang ini, Islam adalah solusi mimpi bagi keadilan."
Inilah yang menjadi fundamental dalam keberhasilan Ikhwan untuk tetap terus bertahan dalam situasi politik Mesir yang carut-marut.
"Ikhwan memberikan identitasnya pada Islam dengan pembaharuan di banyak daerah," kata Issandr al-Amrani, analis Timur Tengah yang berbasis di Kairo. Menurut Amrani, Ikhwan bukanlah Taliban Mesir.
"Ikhwan terus diarahkan pada kemajuan sejarah—ide bahwa negara-negara Muslim harus mengejar ketinggalan terhadap Barat, tetapi melakukannya tanpa kehilangan identitas Islamnya. Mereka mengajak umat Islam ke era keemasan di abad ke-7, dan mereka. mendukung kembalinya Islam dalam kehidupan modern."
Hari ini, Mesir mendekati akhir sebuah era. Tidak ada yang tahu pasti apa yang akan terjadi ketika Presiden Hosni Mubarak, 82 tahun, lengser, dan pergi.
Dengan latar belakang itu, Ikhwan adalah salah satu masalah yang paling hangat diperdebatkan.
Seorang penulis naskah drama, Wahid Hamed, sangat kritis terhadap Persaudaraan. "Mereka adalah organisasi bawah tanah yang mengusung kekerasan dan memakai mantel.” Ujarnya.
Tapi Hamid mengakui bahwa Ikhwan tidak dapat diabaikan, terutama dalam situasi sekarang.
"Mesir sedang menunggu juru selamat dari tindak korupsi yang mengakar, pengangguran, masalah dengan infrastruktur, kelebihan penduduk, dan masalah lainnya yang tak terhitung jumlahnya. Dan alternatif yang juga hadir kuat pada hari ini adalah Ikhwan," katanya. (sa/alahram)

Wednesday, November 10, 2010

Tasyaffi

Kesalahan adalah tabi'at manusia, apalagi kalau wilayah aktifitasnya pada tataran riil dengan segmen publik yang luas, berbeda kalau wilayah aktifitasnya hanya sebatas wacana dan diskusi terbatas.

.....
Oleh Abdullah Haidir, Lc*
"Jika ia mencuri, maka sesungguhnya, telah pernah mencuri pula saudaranya sebelum itu." (QS. Yusuf: 77)

Kata-kata di atas adalah komentar saudara-saudara Nabi Yusuf yang Allah kisahkan kembali dalam Al-Quran pada surat Yusuf ayat 77. Nabi Yusuf ingin agar Bunyamin tetap bersamanya. Maka dia perintahkan pegawainya memasukkan wadah milik kerajaan ke kantong makanan yang dibawanya dengan tujuan agar dia dituduh mencuri dan akhirnya ditawan dan tidak dapat ikut kembali bersama saudara-saudaranya. Saudara-saudaranya sendiri, yang sudah kadung membenci dan dengki kepada Bunyamin dan Nabi Yusuf, alih-alih membelanya dan mencarikan alibi, mereka justeru memperlebar masalah dengan membawa-bawa nama Nabi Yusuf, 'Wajarlah kalau dia mencuri, wong saudaranya juga pernah mencuri…..' begitu kira-kira jika ayat diatas disederhanakan maknanya.

Sikap di atas dalam bahasa Arab disebut tasyaffii; menumpahkan umpatan yang tersimpan ketika ada berita tentang 'kelakuan buruk' seseorang yang kadung tidak disukai. Perkara berita tersebut benar atau tidak, apakah mutlak salahnya atau tidak, apa latar belakang masalahnya, maksud dan tujuannya apa, itu 'nomor ketigabelas'. Yang penting moment tersebut tidak boleh terlewatkan baginya untuk menyalurkan dan melampiaskan ekspresinya tersebut. Perkara itu ghibah atau bukan, tinggal dicari lah logika pembenarannya, kan sudah biasa berdebat. Gampang saja, bukan? Dalilnya, tinggal dipilih! Baginya, mengangkat kekeliruan dan kesalahan orang tersebut dan mengenyampingkan kebaikan-kebaikannya, lebih mudah dan terasa memuaskan, ketimbang menyebut kebaikan-kebaikannya dan menutup kekeliruannya atau minimal mencari klarifikasi atas apa yang dianggapnya salah. Kondisi seperti ini sebenarnya merugikan pihak pengumpat jauh lebih besar ketimbang yang diumpat. Hatinya semakin keruh, kata-katanya semakin tidak terkontrol dan tertutuplah kebaikan-kebaikan yang seharusnya bisa dia dapatkan.

Kesalahan adalah tabi'at manusia, apalagi kalau wilayah aktifitasnya pada tataran riil dengan segmen publik yang luas, berbeda kalau wilayah aktifitasnya hanya sebatas wacana dan diskusi terbatas. Saya teringat kemarin dengan kepanitiaan Halal Bihalal komunitas Indonesia yang diselenggarakan Formatra di Riyadh. Mengadakan acara dengan pengunjung lebih dari seribu orang bukan kerja sederhana, bahkan boleh dibilang spektakuler, apalagi diadakan di negara seperti Arab Saudi. Panitia sudah banting tulang mengemas dan mempersiapkannya, bahkan menjelang acara, ada panitia yang tidak tidur 24 jam untuk itu. Namun tetap saja, kekurangan dan kekeliruan terjadi. Di antara pengunjung, ada yang dengan mudahnya mengumpat dan melampiaskan kekesalannya.

Kekeliruan memang harus diluruskan, setelah kita yakin bahwa itu kekeliruan. Tapi tidak dengan membuat kekeliruan baru dengan bergunjing, memperlebar masalah dan menafikan berbagai kebaikan yang ada, apalagi terhadap orang yang secara umum berusaha menempuh jalur kebaikan dan menebarkan kebaikan. Adapun niatnya, hanya Allah yang mengetahui niat seseorang, kecuali kalau kita ingin menandingi Allah dalam masalah ini.

Ada kisah menarik dan sangat dikenal (haditsnya dikutip oleh Imam Nawawi dalam Riyadhushshalihin, bab Taubat), yaitu tentang Ka'ab bin Malik, shahabat mulia namun pernah tergelincir karena mangkir dalam perang Tabuk. Di tengah perjalanan, ketika ada seseorang hendak melampiaskan kekesalannya dengan berkata di hadapan Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam, 'Wahai Rasulullah, dia tertahan oleh burdah (kain bergaris yang indah dari Yaman) dan sedang asyik dengannya...' Mendengar itu, serta merta Muaz bin Jabal menyergah, 'Buruk sekali apa yang kamu katakan, demi Allah wahai Rasulullah, aku tidak mengenalnya kecuali dia orang yang baik.' (Muttafaq alaih)


* Abdullah Haidir, Ketua Majelis Pertimbangan Wilayah (MPW) DPW PKS Arab Saudi
* Sumber: www.pks-arabsaudi.org

Hamas-Fatah Sepakat Lanjutkan Dialog Rekonsiliasi Setelah Idul Adha

Kubu saling bersaing Palestina faksi Fatah dan Hamas sepakat untuk melanjutkan pembicaraan rekonsiliasi setelah hari libur Idul Adha pekan depan, kata pejabat dari kedua belah pihak yang mengatakan hal itu Rabu kemarin (10/11).
"Kami sepakat untuk melanjutkan dialog setelah liburan Idul Al-Adha," yang dimulai pada pertengahan minggu depan kata pejabat Hamas Mussa Abu Marzuq kepada AFP.
"Setelah Ied, kami akan memperbaiki dialog kami," kata Abu Marzuq, yang memimpin putaran terakhir pembicaraan dengan wakil Fatah Azzam al-Ahmad, yang dimulai Selasa malam lalu di ibukota Suriah Damaskus.
"Kami menggarisbawahi pertanyaan yang kita setujui, tetapi isu-isu yang beredar tetap atas pertanyaan masalah keamanan, yang harus kita periksa," tambahnya, tanpa memberikan rincian.
Di Gaza City, pemimpin Hamas Ayman Taha menegaskan laporan, yang mengatakan bahwa suasana keseluruhan pertemuan berlangsung positif, dan pertemuan akan kembali ke proses dialog setelah liburan Idul Adha.
Pejabat Palestina telah memperingatkan bahwa perjanjian kesatuan yang rusak dapat mengakibatkan kerusakan lain dalam hubungan kedua belah pihak.
Sesaat sebelum pembicaraan, pemimpin senior Hamas Ismail Haniyah di Gaza mengatakan bahwa negosiasi "tidak akan menyelesaikan semua perbedaan pendapat" antara kubu Islamis, yang mengontrol wilayah, dan kelompok Fatah yang diwakili Presiden Palestina Mahmud Abbas.
Seorang pejabat senior Hamas di Tepi Barat, Umar Abdul Razak, mengatakan bahwa penangkapan Israel etrhadap anggota dewan Hamas Mahmud Al-Ramahi dari rumahnya di markasnya di Ramallah bertujuan untuk menyabotase perundingan Hamas dan Fatah.
"Tidak ada pembenaran untuk penangkapan Ramahi kecuali tujuan Israel adalah untuk menggagalkan proses rekonsiliasi," kata Abdul Razak kepada AFP.
Ramahi, yang merupakan sekretaris Dewan Legislatif Palestina dan anggota senior ketiga di Hamas ditahan sekitar pukul 03:00 pada hari Rabu, sumber Hamas di Ramallah mengatakan kepada AFP.
Seorang jurubicara militer Israel mengatakan Ramahi telah ditahan "untuk terlibat dalam kegiatan Hamas baru-baru ini."
"Dia dibawa pihak keamanan untuk ditanyai," katanya AFP, menambahkan bahwa Ramahi adalah salah satu dari 11 orang yang ditangkap oleh pasukan Israel di Tepi Barat pada malam harinya.(fq/mna)

Monday, November 8, 2010

Hamas Undang Ahmadinejad ke Gaza

Kementerian Luar Negeri Hamas telah mengundang Presiden Iran Mahmud Ahmadinejad untuk mengunjungi Gaza untuk "menghidupkan kembali semangat" gerakan perlawanan Palestina.
"Kami mengundang Ahmadinejad untuk mengunjungi Jalur Gaza dan kami yakin bahwa perjalanan ini akan sangat penting," kata pemerintah Hamas yang terpilih secara demokratis lewat Wakil Menteri Luar Negeri Ahmad Yusuf pada hari Senin kemarin (8/11).
Mengacu pada perjalanan Ahmadinejad ke Beirut, Yusuf mengatakan tujuan kunjungan ke Gaza akan meningkatkan semangat dan memperkuat gerakan perlawanan Palestina seperti apa yang terjadi di Libanon.
Sebelumnya Ahmadinejad berkunjung ke Libanon pada pertengahan bulan Oktober atas undangan dari mitra Libanonnya Michel Sleiman.
Selama kunjungan, presiden Iran ini bertemu dengan pejabat Libanon, pemimpin politik, akademisi dan mahasiswa, dan bertemu dengan kerumunan besar orang di Beirut dan Libanon selatan.(fq/prtv)

Deklarasi Balfour, Deklarasi untuk Dukung Negara Yahudi di Palestina

Pada tanggal 2 November 1917, Lord Arthur Balfour, sekretaris luar negeri Inggris, berjanji untuk menciptakan tanah air bagi bangsa Yahudi di Palestina. Yang kemudian dikenal sebagai Deklarasi Balfour, namun ternyata dokumen tersebut menjadi batu loncatan pertama menuju pendirian negara Israel pada tahun 1948.
Pada saat itu Palestina masih di bawah kekuasaan kekhalifahan Utsmaniyah ketika deklarasi tersebut ditulis.Namun Inggris dan sekutu-sekutunya melakukan langkah kemajuan dalam mengalahkan kerajaan Utsmani yang sedang 'sakit', dan ketika Palestina berada di bawah kontrol Inggris hanya sebulan kemudian, dokumen penting itu tiba-tiba dianggap jauh lebih besar. Deklarasi Balfour dianggap sebagai sama dengan akta tanah yang memberikan legitimasi terhadap rencana gerakan Zionis internasional mendirikan negara zionis Israel.
Balfour sangat menyadari keberadaan populasi warga Arab asli, namun dalam era yang mendahului hukum internasional, piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa dan Konvensi Jenewa Keempat, sebuah kekuasaan yang kuat tidak punya keraguan tentang pemberian akta tanah untuk wilayah yang tidak memiliki klaim legitimasi untuk hal tersebut.
Deklarasi Balfour juga memasukkan ketentuan bahwa "tidak ada yang harus dilakukan yang mungkin merugikan hak-hak sipil keagamaan atau masyarakat non-Yahudi yang ada di Palestina" - klausul yang tidak benar-benar diperhatikan oleh para pendiri dan penguasa Israel pada akhirnya. Tapi deklarasi itu sendiri telah melucuti masyarakat Arab di Palestina atas hak untuk tanah dan penentuan nasib mereka sendiri.
Masalah Eropa
Orang-orang Arab Palestina adalah hal terakhir yang ada di pikiran Balfour, atau pikiran banyak politisi Inggris lainnya. Terutama berkaitan dengan memecahkan 'masalah Eropa' dan bukan dengan menangani hak-hak dari masyarakat tradisional.
Balfour melihat pembentukan tanah air untuk orang Yahudi di Palestina sebagai solusi terbaik untuk apa yang sering disebut di Eropa sebagai 'Yahudi bermasalah' - sebuah solusi yang mencerminkan dan mewujudkan kepercayaan pusat anti-Semit terhadap orang Yahudi dalam suatu lembaga asing yang menyebabkan masalah di Eropa yang Kristen.
Balfour sendiri adalah seorang anti-Semit yang dikenal sebagai perdana menteri yang mendukung dan mendorong untuk Undang-Undang 1905 yang berusaha untuk mengekang Eropa Timur, khususnya Yahudi, berimigrasi ke Inggris.
Selama bertahun-tahun, tumbuh keyakinannya bahwa Zionisme - gerakan yang menganjurkan pembentukan tanah air Yahudi di Palestina - menawarkan solusi yang nyaman untuk 'masalah Yahudi' tersebut. Seperti anti-Semit lainnya ia tidak percaya bahwa orang Yahudi memiliki kepemilikan di Eropa dan ia merasa bahwa yahudi terdiri dari ras yang terpisah dan agama yang tidak bisa hidup dalam harmoni di dalam negara yang mereka tempati. Ia menyatakan pandangan ini dengan jelas dalam pengantar sebuah buku yang berjudul Sejarah Zionisme oleh Nahum Sokolow.
Sementara banyak orang Yahudi mencari asimilasi, gerakan Zionis yang didirikan oleh Theodore Herzl mencari entitas yang terpisah bagi orang Yahudi. Ia tidak melihat masalah Yahudi sebagai salah satu segregasi dan diskriminasi yang dapat diatasi melalui perjuangan hak-hak universal, tetapi mencari solusi yang lebih radikal - untuk membawa orang Yahudi keluar dari Eropa.
Oposisi Kaum yahudi
Namun tidak semua orang Yahudi yakin bahwa ini adalah jawabannya. Bahkan ada resistensi yang cukup kuat untuk Zionisme dari beberapa negara Eropa, termasuk yahudi di Inggris. Pimpinan di antara para kritikus itu adalah politikus Inggris Edwin Montagu yang dengan tegas menjelaskan bahwa deklarasi Balfour ini dapat menghasilkan reaksi terhadap orang-orang Yahudi yang memilih untuk tetap tinggal di Eropa.
Para sejarawan percaya bahwa kritik Montagu itu telah menyebabkan perubahan-perubahan penting dan penambahan yang dilakukan terhadap draft asli deklarasi - dengan janji Balfour akan mendukung pengambilan Palestina sebagai "sebuah tanah air Yahudi" menjadi dukungan untuk "pembentukan di Palestina sebagai sebuah rumah nasional bagi bangsa Yahudi".
Tetapi dalam semua drama ini bangsa Palestina tidak dikonsultasikan ataupun secara serius dipertimbangkan. Yang pada saat itu kemudian menjadi seperti sekarang ini - kecuali bahwa kekuasaan imperialis Inggris telah digantikan oleh kekuasaan imperialis Amerika.
Lord Balfour adalah wakil sejati dari nilai-nilai imperialismenya - seorang politisi anti-Semit yang berusaha untuk memecahkan apa yang kemudian dilihat sebagai 'masalah Eropa' ketika mengatur panggung untuk penciptaan sebuah entitas pro-Barat di dunia Arab. Deklarasi Balfournya merupakan perwujudan dari imperialisme dan anti-Semitisme, dan kemudian berdampak yang sampai saat ini masih dirasakan ribuan mil jauhnya dari tempat pernyataan kebijakan yang pendek tersebut dibuat.(fq/ajzr)

Sunday, November 7, 2010

Untukmu Gaza Palestina

Oleh: Salleum Sami

dakwatuna.com
Ilustrasi (palestinethinktank.com)
Jutaan doa untuk Gaza
Mereka adalah gelombang kebangkitan
Mereka adalah gelombang kebaikan
Nadi dalam setiap perjuangan
Untuk saudaraku Palestina kukabarkan kepada kalian
Di sini kami rindu…
Tidak akan pernah putus doa ini untukmu
Semangat ini akan terus membara membelamu
Tidak akan pernah mati…
Engkau tahu…anak-anak kecil kami
Ya… Mujahid Mujahidah cilik berlipat-lipat semangat
Panji-panji dalam genggaman
Kibarkan dengan gagahnya
Palestina… Palestina..!!
Takbir mereka… ALLAHU AKBAR
Adalah suntikan energy tanpa batas
Energi yang menghidupkan jiwa
Energi yang membangkitkan gelora
Keberanian untuk melawan
Kami tahu saudaraku
Penderitaan kalian, Semangat kalian, Keberanian kalian…
Terlalu dahsyat untuk dibandingkan
Perjuangan kalian, Mujahid Mujahidah yang tak pernah menyerah
Adalah Inspirator sejati bagi semangat kami
Untuk saudaraku Palestina
Lawan Zionis Israel laknatullah
Intifadhah… intifadhah…
Perjuangan batu-batu dan seruan suci
Menantang tank-tank bangsa ‘pecundang’
Bangsa bar-bar yang hanya memiliki nafsu binatang
Keyakinanmulah saudaraku
Ya..keyakinanmu akan janji Allah
Janji sebuah kemenangan
Menjadikan batu-batu sedahsyat jutaan detonator yang siap diledakkan
Seruanmu merontokkan sendi-sendi kesombongan
dan keangkuhan peluru-peluru tentara ‘pengecut’
Untuk saudaraku Palestina
Ribuan cahaya.. bahkan jutaan… bahkan tak terhingga banyaknya
Siluet cahaya syahid syahidah Palestina menghiasi bumi para Nabi
Siluet cahaya yang setia menggetarkan Arsy Illahi
Gaza.. Palestina di sini kami rindu!!

Friday, November 5, 2010

Menjadi Manusia Mulia

Menjadi Manusia Mulia

: Ulis Tofa, Lc


dakwatuna.com – Allah swt. menciptakan manusia dan memuliakannya atas makhluk ciptaan-Nya yang lain. Manusia diciptakan dari unsur bumi berupa tanah sebagai lambang materi,  dengan ditiupkan unsur langit berupa ruh sebagai lambang immateri. Manusia dibekali akal, pendengeran, penglihatan dan hati. Pemuliaan manusia itu ditegaskan Allah swt. dalam berfirman-Nya:
وَلَقَدْ كَرَّمْنَا بَنِي آدَمَ وَحَمَلْنَاهُمْ فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ وَرَزَقْنَاهُمْ مِنَ الطَّيِّبَاتِ وَفَضَّلْنَاهُمْ عَلَى كَثِيرٍ مِمَّنْ خَلَقْنَا تَفْضِيلا
“Dan sungguh Kami telah muliakan anak-anak Adam, Kami angkut mereka di daratan dan di lautan, Kami beri mereka rezki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan.QS. Al-Isra:70
Bahkan pemuliaan itu dikuatkan dengan dua kata penguat “Huruf Lam dan Kata Qad”, yang berarti menunjukkan makna yang sangat kuat. Secara fisik, manusia diciptakan sebaik-baik bentuk. Allah swt. berfirman:
لَقَدْ خَلَقْنَا الْإِنْسَانَ فِي أَحْسَنِ تَقْوِيمٍ
Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya.” At-Tin:4.
Manusia berdiri tegak, manusia berjalan dengan kedua kaki, tidak merangkak seperti binatang melata. Manusia makan dengan tangan, bukan menjilat dengan lidah atau dengan mulutnya langsung (Tafsir Ibnu Katsir). Dan manusia dibekali akal fikiran, untuk membedakan mana yang baik dan yang buruk, mana yang halal dan yang haram.
أَفَمَنْ يَمْشِي مُكِبًّا عَلَى وَجْهِهِ أَهْدَى أَمْ مَنْ يَمْشِي سَوِيًّا عَلَى صِرَاطٍ مُسْتَقِيمٍ (22) قُلْ هُوَ الَّذِي أَنْشَأَكُمْ وَجَعَلَ لَكُمُ السَّمْعَ وَالْأَبْصَارَ وَالْأَفْئِدَةَ قَلِيلًا مَا تَشْكُرُونَ (23)
“Maka Apakah orang yang berjalan terjungkal di atas mukanya itu lebih banyak mendapatkan petunjuk ataukah orang yang berjalan tegap di atas jalan yang lurus?. Katakanlah: “Dia-lah yang menciptakan kamu dan menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan dan hati”. (tetapi) Amat sedikit kamu bersyukur.” Al-Mulk:22-23
Kelemahan Manusia
Di samping penegasan kemuliaan manusia, Allah juga menjelaskan bahwa manusia mempunyai sifat dasar kelemahan. Penjelasan ini agar manusia menyadarinya dan berusaha untuk bisa mengendalikannya. Di antara kelemahan dasar manusia itu adalah:
Sifat lupa, manusia dikatakan insan karena memiliki sifat dasar pelupa, dalam bahasa Arab disebutkan:
سمي الإنسان إنسانا لنسيته
Manusia memiliki sifat tergesa-gesa, Allah swt. berfirman:
وَكَانَ الإنْسَانُ عَجُولا
“Dan adalah manusia bersifat tergesa-gesa.Al-Isra’:11
وَكَانَ الإنْسَانُ قَتُورًا
“Dan adalah manusia itu sangat kikir. Al-Isra’:100
إِنَّ الإنْسَانَ خُلِقَ هَلُوعًا (19) إِذَا مَسَّهُ الشَّرُّ جَزُوعًا (20) وَإِذَا مَسَّهُ الْخَيْرُ مَنُوعًا
“Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat keluh kesah lagi kikir. Apabila ia ditimpa kesusahan ia berkeluh kesah. Dan apabila ia mendapat kebaikan ia amat kikir.” Al-Ma’arij:19-21
إِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ مَنْ كَانَ مُخْتَالًا فَخُورًا (36)
Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan diri.” An-Nisa’:36
إِنَّهُ لَيَئُوسٌ كَفُورٌ (9)
“Dan jika Kami rasakan kepada manusia suatu rahmat (nikmat) dari Kami, kemudian rahmat itu Kami cabut daripadanya, pastilah Dia menjadi putus asa lagi tidak berterima kasih.” QS. Hud:9
إِنَّهُ كَانَ ظَلُومًا جَهُولا
Sesungguhnya Kami telah mengemukakan amanat kepada langit, bumi dan gunung-gunung, Maka semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan mereka khawatir akan mengkhianatinya, dan dipikullah amanat itu oleh manusia. Sesungguhnya manusia itu Amat zalim dan amat bodoh.” Al-Ahzab: 70
Sesungguhnya manusia itu sangat ingkar, tidak berterima kasih kepada Tuhannya. Dan Sesungguhnya manusia itu menyaksikan (sendiri) keingkarannya. Dan Sesungguhnya Dia sangat bakhil karena cintanya kepada harta.” Al-‘Aadiyat:6-8
Di atas adalah sebagian kelemahan manusia yang Allah informasikan dalam Al-Qur’an.

Bekalan Manusia
Sifat dasar kelemahan manusia; lupa, tergesa-gesa, kikir, keluh kesah, putus asa,  kufur, zalim, ingkar dan bodoh itu ada dalam setiap diri manusia, karena manusia memiliki nafsu syahwat dan selagi setan terus menggoda manusia setiap saat.
قال أبو هريرة: يا رسول الله، إذا رأيناك رقَّت قلوبُنا، وكنا من أهل الآخرة، وإذا فارقناك أعجبتنا الدنيا وشَمِمْنا النساء والأولاد، فقال لَوْ أَنَّكُمْ تَكُونُونَ عَلَى كُلِّ حَالٍ ، عَلَى الْحَالِ الَّتِي أَنْتُمْ عَلَيْهَا عِنْدِي، لَصَافَحَتْكُمْ الْمَلائِكَةُ بِأَكُفِّهِمْ ، وَلَزَارَتْكُمْ فِي بُيُوتِكُمْ، وَلَوْ لَمْ تُذْنِبُوا لَجَاءَ اللَّهُ بِقَوْمٍ يُذْنِبُونَ كَيْ يُغْفَرَ لَهُمْ”
Dari Abu Hurairah berkata, “Ya Rasulallah, jika kami melihat Engkau, hati kami luluh, kami menjadi –seakan- penduduk akhirat, tapi jika kami berpisah dari Engkau, dunia menakjubkan kami dan kami disibukkan dengan istri-istri  dan anak-anak (kami). Maka Rasulullah saw. menjawab: “Jika kalian ada dalam satu kondisi saja, yaitu kondisi di mana kalian bersama saya, maka Malaikat pasti akan menjabat tangan kalian, dan pasti mereka akan singgah di rumah-rumah kalian. Jika kalian tidak melakukan dosa, pasti Allah mendatangkan suatu kaum, mereka melakukan dosa, agar Allah mengampuni mereka.” HR. Imam Ahmad
Namun demikian, Allah swt.telah  menyiapkan terminal ruhani, stasiun penghapusan dosa, dan upaya terus menerus agar manusia mampu mengendalikan sifat dasar kelemahan tersebut.
فَأَلْهَمَهَا فُجُورَهَا وَتَقْوَاهَا (8) قَدْ أَفْلَحَ مَنْ زَكَّاهَا (9) وَقَدْ خَابَ مَنْ دَسَّاهَا (10)
Maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaannya. Sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan jiwa itu. Dan Sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya.Asy-Syam:8-10
Terminal ruhani dan stasiun penghapusan dosa itu ada yang sifatnya harian, pekanan, bulanan dan tahunan.
Untuk yang tahunan di antaranya adalah Ramadhan. Ramadhan adalah akademi dan universitas yang mampu melahirkan manusia yang bisa mengendalikan kelemahan dasar dirinya, sekaligus sebagai terminal ruhani dan stasiun penghapusan dosa.
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِه
“Barangsiapa berpuasa karena iman dan berhadap ganjaran dari Allah maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (Muttafaqun alaih)
وَالصَّوْمُ جُنَّةٌ
“Dan puasa adalah benteng.” (HR. Bukhari)
Bagi yang diberi keluasan rizki, terminal ruhani tahunan itupun datang dua bulan setelah bulan Ramadhan, yaitu bulan Dzul Hijjah, pelaksanaan ibadah haji. Ibadah haji adalah puncak ibadah dalam kehidupan manusia, karena ia adalah rukun Islam yang kelima.
الْحَجُّ الْمَبْرُورُ لَيْسَ لَهُ جَزَاءٌ إِلاَّ الْجَنَّةُ وَالْعُمْرَةُ إِلَى الْعُمْرَةِ يُكَفَّرُ مَا بَيْنَهُمَا
Dari Abu Hurairah ra. berkata, Rasulullah saw. bersabda: “Haji yang mabrur tiada lain pahalanya kecuali surga. Dan umrah satu ke umrah yang lain menghapus dosa antara waktu keduanya.” HR. Imam Ahmad
Terminal ruhani yang sifatnya bulanan di antaranya; shaum sunnah Ayyamul Baidh –shaum putih atau shaum purnama 13,14,15 bulan Qamariyah-. Shaum pada bulan-bulan tertentu, seperti shaum Arafah, shaum muharram, dll.
Yang sifatnya Pekanan berupa shalat Jum’at. Hari Jum’at adalah Sayyidul Ayyam –penghulu hari-hari-. Pelaksanaan Jum’atan sungguh sangat istimewa dan sakral. Pada hari ini disunnahkan melakukan thaharah –bersuci-;  potong kuku, potong kumis, potong bulu-bulu halus.
« مَنْ تَوَضَّأَ فَأَحْسَنَ الْوُضُوءَ ، ثُمَّ أَتَى الْجُمُعَةَ فَدَنَا ، وَأَنْصَتَ ، وَاسْتَمَعَ غُفِرَ لَهُ مِنَ الْجُمُعَةِ إِلَى الْجُمُعَةِ وَزِيَادَةُ ثَلاَثَةِ أَيَّامٍ». رَوَاهُ مُسْلِمٌ
Dari Abu Hurairah ra. berkata, Rasulullah saw. bersabd; “Barangsiapa berwudhu dengan membaguskan wudhunya, kemudian berangkat shalat, kemudian ia mendekat, dan menyimak, dan mendengarkan khutbah, ia akan diampuni dosanya dari Jum’at ini ke shalat Jum’at berikutnya dan ditambah tiga hari.” Imam Muslim
Terminal ruhani yang bersifat Harian yaitu berupa shalat lima waktu.
« أَرَأَيْتُمْ لَوْ أَنَّ نَهْرًا بِبَابِ أَحَدِكُمْ يَغْتَسِلُ مِنْهُ كُلَّ يَوْمٍ خَمْسَ مَرَّاتٍ هَلْ يَبْقَى مِنْ دَرَنِهِ شَىْءٌ ». قَالُوا لاَ يَبْقَى مِنْ دَرَنِهِ شَىْءٌ. قَالَ « فَذَلِكَ مَثَلُ الصَّلَوَاتِ الْخَمْسِ يَمْحُو اللَّهُ بِهِنَّ الْخَطَايَا ». رواه مسلم
Rasulullah saw. bersabda: “Apa pendapat kalian, jika ada sungai di depan pintu rumah kalian, kalian mandi di sana setiap hari lima kali, apakah masih tersisa kotoran? Sahabat menjawab: “Tidak tersisa sedikit pun kotoran sama sekali”. Rasul bersabda:” Itulah perumpamaan shalat lima waktu, Allah menghapus kesalahan-kesalahan dengan shalat lima waktu.” HR. Imam Muslim
اتْلُ مَا أُوحِيَ إِلَيْكَ مِنَ الْكِتَابِ وَأَقِمِ الصَّلاةَ إِنَّ الصَّلاةَ تَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَلَذِكْرُ اللَّهِ أَكْبَرُ وَاللَّهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُونَ (45)
“Bacalah apa yang diwahyukan kepadamu dari Al-Kitab, dan dirikanlah shalat, sesungguhnya shalat itu mampu mencegah –pelakunya- dari berbuat keji dan munkar, dan dzikir kepada Allah itu perintah yang besar. Dan Allah Maha mengetahui apa yang kalian kerjakan.”
Bahkan ada terminal ruhani yang sifatnya setiap waktu dan setiap tempat seperti dengan selalu beristighfar minta pengampunan Allah swt.
Seluruh rangkaian ibadah dalam Islam adalah dalam rangka mengendalikan kekurangan diri, menghapus segala dosa dan kesalahan, memenuhi kepuasan spiritual dan keimanan dan meningkatkan derajat manusia. Meningkatkan derajat itu bahkan bisa melebihi kemuliaan Malaikat sekali pun, sebagaimana Ath-Thabari menafsirkan surat Al-Isra ayat 70 di atas;
وَفَضَّلْنَاهُمْ عَلَى كَثِيرٍ مِمَّنْ خَلَقْنَا تَفْضِيلا
“Dan Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan.QS. Al-Isra:70
قالت الملائكة: يا ربنا إنك أعطيت بني آدم الدنيا يأكلون منها، ويتنعَّمون، ولم تعطنا ذلك، فأعطناه في الآخرة، فقال: وعزّتي لا أجعل ذرّية من خلقت بيدي، كمن قلت له كن فكان
“Malaikat mengadu, Wahai Tuhan kami, sesungguhnya Engkau mengkaruniai anak keturunan Adam dunia, mereka memakan di dalamnya, mereka bersenang-senang di dalamnya, sedangkan kami tidak Engkau beri itu semua, maka karuniakan kami itu di akhirat. Maka Allah swt. berfirman: “Demi kemuliann-Ku, saya tidak akan menjadikan keturunan orang yang Aku ciptakan ia dengan kedua Tanganku sendiri, sebagaimana seperti orang yang Aku berkata kepadanya “Ada, maka ia ada” –itu seperti kalian wahai Malaikat-” (Tafsir At-Thabari, hal 501, juz 30 bab 70)
Akan tetapi sebaliknya, jika manusia terkalahkan dengan sifat dasar kelemahan yang ada pada dirinya, ia akan lebih hina dibanding binatang ternak tak berakal sekalipun. Allah swt. berfirman:
وَلَقَدْ ذَرَأْنَا لِجَهَنَّمَ كَثِيرًا مِنَ الْجِنِّ وَالْإِنْسِ لَهُمْ قُلُوبٌ لَا يَفْقَهُونَ بِهَا وَلَهُمْ أَعْيُنٌ لَا يُبْصِرُونَ بِهَا وَلَهُمْ آَذَانٌ لَا يَسْمَعُونَ بِهَا أُولَئِكَ كَالْأَنْعَامِ بَلْ هُمْ أَضَلُّ أُولَئِكَ هُمُ الْغَافِلُونَ (179)
“Dan Sesungguhnya Kami jadikan untuk (isi neraka Jahannam) kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. mereka Itulah orang-orang yang lalai.” Al-A’raf:179
Dengan mampu mengendalikan kelemahan dan terus berupaya menjadi manusia yang mulia, maka manusia mampu memainkan peran yang mulia di mata Allah swt., peran sebagai Khalifatullah Fil Ard. Allah swt. berfirman:
وَإِذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلَائِكَةِ إِنِّي جَاعِلٌ فِي الْأَرْضِ خَلِيفَةً
“Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada Para Malaikat: “Sesungguhnya aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi.” Al-Baqarah:30
Menjadi manusia mulia adalah dengan menyeimbangkan unsur materi dan unsur ruhani yang ada pada diri kita, serta dengan usaha mujahadah dalam setiap waktu, momentum dan tempat untuk mampu mengendalikan dan mengalahkan kelemahan diri. Allahu a’lam

-
-

Powered By Blogger